
سْمِ اللهِ الرُّحْمنِ الرُّحِيْمِ
AQIDAH MADZHAB IMAM 4 BEBAS DAN BERSIH DARI FAHAM MUJASSIMAH MUSYABBIHAH TANDUK SETAN KAUM SAWAH
AQIDAH IMAM MADZHAB 4 MENJAWAB AQIDAH MUJASSIMAH MUSYABBIHAH TANDUK SETAN
AQIDAH MADZHAB IMAM 4 BEBAS DAN BERSIH DARI FAHAM MUJASSIMAH MUSYABBIHAH TANDUK SETAN KAUM SAWAH
AQIDAH IMAM MADZHAB 4 MENJAWAB AQIDAH MUJASSIMAH MUSYABBIHAH TANDUK SETAN
IMAM SYAFI'I Berikut ini perkataan-perkataan imam Syafi’i yang kami nukil darikitab-kitab yang mu’tabar dan dari riwayat-riwayat yang tsiqoh :
◆ Ketika imam Syafi’I ditanya tentang makna ISTAWA dalam Al-Quran beliau menjawab :“ ﺀﺍﻣﻨﺖ ﺑﻼ ﺗﺸﺒﻴﻪ ﻭﺻﺪﻗﺖ ﺑﻼ ﺗﻤﺜﻴﻞﻭﺍﺗﻬﻤﺖ ﻧﻔﺴﻲ ﻓﻲ ﺍﻹﺩﺭﺍﻙ ﻭﺃﻣﺴﻜﺖﻋﻦ ﺍﻟﺨﻮﺽ ﻓﻴﻪ ﻛﻞ ﺍﻹﻣﺴﺎﻙ ”ﺫﻛﺮﻩ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﺍﻟﺮﻓﺎﻋﻲ ﻓﻲ( ﺍﻟﺒﺮﻫﺎﻥ ﺍﻟﻤﺆﻳﺪ) (ﺹ 24) ﻭﺍﻹﻣﺎﻡﺗﻘﻲ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﺍﻟﺤﺼﻨﻲ ﻓﻲ (ﺩﻓﻊ ﺷﺒﻪ ﻣﻦﺷﺒﻪ ﻭﺗﻤﺮﺩ ) (ﺹ 18) ﻭﻏﻴﺮﻫﻤﺎ ﻛﺜﻴﺮ .
“ Aku mengimani istiwa Allah tanpa memberi penyerupaan dan aku membenarkannya tanpamelakukan percontohan, dan aku mengkhawatirkan nafsuku didalam memahaminya dan akumencegah diriku dari memperdalam persoalan ini dengan sebenar-benarnya pencegahan “Ini telah disebutkan oleh imam Ahmad Ar-Rifa’i di dalam kitab “Al-Burhan Al-Muayyad “ halaman ; 24.Juga telah disebutkan oleh imam Taqiyyuddin Al-Hishni di dalamkitab Daf’u syibhi man syabbaha wa tamarroda halaman : 18.Di dalam kitab ini juga pada halaman ke 56 disebutkan bahwa imam Syafi’i berkata :ﺀﺍﻣﻨﺖ ﺑﻤﺎ ﺟﺎﺀ ﻋﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻣﺮﺍﺩ ﺍﻟﻠﻪﻭﺑﻤﺎ ﺟﺎﺀ ﻋﻦ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻣﺮﺍﺩﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ
“ Aku beriman dengan apa yangdatang dari Allah Swt sesuai maksud Allah Swt, dan beriman dengan apa yang datang dariRasulullah Saw menurut maksud Rasulullah Saw “.Syaikh Salamah Al-Azaami dan selainnya mengomentari ucapanimam syafi’I tsb :ﻭﻣﻌﻨﺎﻩ ﻻ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻗﺪ ﺗﺬﻫﺐ ﺇﻟﻴﻪﺍﻷﻭﻫﺎﻡ ﻭﺍﻟﻈﻨﻮﻥ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻌﺎﻧﻲ ﺍﻟﺤﺴﻴﺔﻭﺍﻟﺠﺴﻤﻴﺔ ﺍﻟﺘﻲ ﻻ ﺗﺠﻮﺯ ﻓﻲ ﺣﻖ ﺍﻟﻠﻪﺗﻌﺎﻟﻰ .
“ Maknanya adalah bukan seperti yang terlintas oleh pikiran dan persangkaan dari makna fisikdan jisim yang tidak boleh bagi haq Allah Swt“Dan masih banyak lagi yang lainnya.
◆ Ketika imam Syafi’i ditanya tentang sifat Allah Swt, beliaumenjawab:ﺣﺮﺍﻡ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻌﻘﻮﻝ ﺃﻥ ﺗﻤﺜﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰﻭﻋﻠﻰ ﺍﻷﻭﻫﺎﻡ ﺃﻥ ﺗﺤﺪ ﻭﻋﻠﻰ ﺍﻟﻈﻨﻮﻥﺃﻥ ﺗﻘﻄﻊ ﻭﻋﻠﻰ ﺍﻟﻨﻔﻮﺱ ﺃﻥ ﺗﻔﻜﺮﻭﻋﻠﻰ ﺍﻟﻀﻤﺎﺋﺮ ﺃﻥ ﺗﻌﻤﻖ ﻭﻋﻠﻰﺍﻟﺨﻮﺍﻃﺮ ﺃﻥ ﺗﺤﻴﻂ ﺇﻻ ﻣﺎ ﻭﺻﻒ ﺑﻪ ﻧﻔﺴﻪ– ﺃﻱ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻟﺴﺎﻥ ﻧﺒﻴﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪﻭﺳﻠﻢ –ﺫﻛﺮﻩ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﺑﻦ ﺟﻬﺒﻞ ﻓﻲ ﺭﺳﺎﻟﺘﻪ ﺍﻧﻈﺮﻃﺒﻘﺎﺕ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻴﺔ ﺍﻟﻜﺒﺮﻯ ﺝ 9/40 ﻓﻲﻧﻔﻲ ﺍﻟﺠﻬﺔ ﻋﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺘﻲ ﺭﺩ ﻓﻴﻬﺎ ﻋﻠﻰﺍﺑﻦ ﺗﻴﻤﻴﺔ .
“Haram bagi akal membuat perumpamaan, Haram bagi pemikiran membuat batasan, dan haram bagi prasangka untuk membuat statemen, dan Haram juga bagi Jiwa untuk memikirkan (Dzat, perbuatan dan sifat-sifat) Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan haram bagi hati untuk memperdalam, dan Haram bagi lintasan-lintas an hati untuk meliputi, kecuali apa yang telah Allah sifati sendiri atas lisan nabi-Nya Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa Sallam”(Telah disebutkan oleh syaikh Ibnu Jahbal di dalam Risalahnya,lihatlah Thobaqot Asy-Syafi’iyyah Al-Kubra juz : 9 halaman : 40tentang menafikan arah dari Allah Swt sebagai bantahan atas Ibnu Taimiyyah) ◆ Di dalam kitab Ittihaafus saadatil muttaqin juz : 2, halaman ; 24,
imam Syafi’i berkata :ﺇﻧﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻛﺎﻥ ﻭﻻ ﻣﻜﺎﻥ ﻓﺨﻠﻖ ﺍﻟﻤﻜﺎﻥﻭﻫﻮ ﻋﻠﻰ ﺻﻔﺔ ﺍﻷﺯﻟﻴﺔ ﻛﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﻗﺒﻞﺧﻠﻘﻪ ﺍﻟﻤﻜﺎﻥَ ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺘﻐﻴﻴﺮُ ﻓﻲﺫﺍﺗﻪ ﻭﻻ ﺍﻟﺘﺒﺪﻳﻞ ﻓﻲ ﺻﻔﺎﺗﻪ”“ Sesungguhnya Allah Ta’ala ada dan tanpa tempat, lalu Allah menciptakan tempat dan Allahsenantiasa dalam shifat ‘AzaliNya (tidak berubah) sebagaimana wujud-Nya sebelum menciptakantempat. Mustahil bagi Allah perubahan di dalam Dzat-Nya dan juga perpindahan di dalamsifat-sifat-Nya ”
( ﻓﺼﻞ) ﻭَﺍﻋْﻠَﻤُﻮْﺍ ﺃﻥّ ﺍﻟﻠﻪَ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻻَﻣَﻜَﺎﻥَ ﻟَﻪُ، ﻭَﺍﻟﺪّﻟِﻴْﻞُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻫُﻮَ ﺃﻥّ ﺍﻟﻠﻪَﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻛَﺎﻥَ ﻭَﻻَ ﻣَﻜَﺎﻥَ ﻓَﺨَﻠَﻖَﺍﻟْﻤَﻜَﺎﻥَ ﻭَﻫُﻮَ ﻋَﻠَﻰ ﺻِﻔَﺔِ ﺍﻷﺯَﻟِﻴّﺔِ ﻛَﻤَﺎﻛَﺎﻥَ ﻗَﺒْﻞَ ﺧَﻠْﻘِﻪِ ﺍﻟْﻤَﻜَﺎﻥَ ﻻَ ﻳَﺠُﻮْﺯُﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺘَّﻐَﻴُّﺮُ ﻓِﻲ ﺫَﺍﺗِﻪِِ ﻭَﻻَ ﺍﻟﺘَّﺒَﺪُّﻝُ ﻓِﻲﺻِﻔَﺎﺗِﻪِ، ﻭَﻷﻥّ ﻣَﻦْ ﻟَﻪُ ﻣَﻜَﺎﻥٌ ﻓَﻠَﻪُﺗَﺤْﺖٌ، ﻭَﻣَﻦْ ﻟَﻪُ ﺗَﺤْﺖٌ ﻳَﻜُﻮْﻥُ ﻣُﺘَﻨَﺎﻫِﻲﺍﻟﺬّﺍﺕِ ﻣَﺤْﺪُﻭْﺩًﺍ، ﻭَﺍﻟْﻤَﺤْﺪُﻭْﺩُ ﻣَﺨْﻠُﻮْﻕٌ،ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻦْ ﺫﻟِﻚَ ﻋُﻠُﻮّﺍ ﻛَﺒِﻴْﺮًﺍ ،ﻭﻟِﻬﺬَﺍ ﺍﻟْﻤَﻌْﻨَﻰ ﺍﺳْﺘَﺤَﺎﻝَ ﻋَﻠﻴْﻪﺍﻟﺰّﻭْﺟَﺔُ ﻭَﺍﻟﻮَﻟﺪُ، ﻷﻥّ ﺫﻟِﻚ ﻻَ ﻳَﺘِﻢّ ﺇﻻّﺑﺎﻟْﻤُﺒَﺎﺷَﺮَﺓِ ﻭﺍﻻﺗّﺼَﺎﻝِ ﻭﺍﻻﻧْﻔِﺼَﺎﻝ .
Ketahuilah bahwa Allah tidak bertempat.Argumentasi atas ini ialah bahwa Dia ada tanpapermulaan dan tanpa tempat. Maka setelah menciptakan tempat Dia tetap pada sifat-Nya yangazali sebelum Dia menciptakan tempat; yaitu ada tanpa tempat.Tidak boleh pada hak Allah adanya perubahan, baik perubahan pada Dzat-Nya maupun pada sifat-sifat-NyaKarena sesuatu yang memiliki tempat maka ia pasti memiliki arah bawah. Dan bila demikian maka ia pasti memiliki bentuk tubuh dan batasan. Dan sesuatu yang memiliki batasan pasti sebagai makhluk, dan Allah maha suci dari pada itu semua. Karena itu mustahil pada haknya terdapat istri dan anak.Sebab hal semacam itu tidak akan terjadi kecuali dengan adanya sentuhan, menempel dan terpisah.Allah mustahil pada-Nya ,sifat terbagi-bagi dan terpisah-pisah.Tidak boleh dibayangkan dari Allah adanya sifat menempel dan berpisah. Oleh sebab itu adanyaistilah suami,istri dan anak pada hak Allah adalah sesuatu yang mustahil (al-Kaukab al-Azhar Syarh al-Fiqh al-Akbar, h.13) IMAM HANAFIﻭَﺍﻟﻠﻪُ ﺗَﻌَﺎﻟﻰ ﻳُﺮَﻯ ﻓِﻲ ﺍﻵﺧِﺮَﺓ، ﻭَﻳَﺮَﺍﻩُﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨُﻮْﻥَ ﻭَﻫُﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺠَﻨّﺔِ ﺑِﺄﻋْﻴُﻦِﺭُﺅُﻭﺳِﻬِﻢْ ﺑﻼَ ﺗَﺸْﺒِﻴْﻪٍ ﻭَﻻَ ﻛَﻤِّﻴَّﺔٍ ﻭَﻻَﻳَﻜُﻮْﻥُ ﺑَﻴْﻨَﻪُ ﻭَﺑَﻴْﻦَ ﺧَﻠْﻘِﻪِ ﻣَﺴَﺎﻓَﺔ .“Allah ta’ala di akhirat kelak akan dilihat. Orang-orang mukmin akan melihat-Nya ketikamereka di surga dengan mata kepala mereka masing-masing dengan tanpa adanya keserupaanbagi-Nya, bukan sebagai bentuk yang berukuran, dan tidak ada jarak antara mereka dengan Allah artinya bahwa Allah ada tanpa tempat, tidak di dalam atau di luar surga, tidak di atas, bawah, belakang, depan, samping kanan ataupun samping kirial-Fiqhul Akbar karya Imam Abu Hanifah dengan Syarahnya karya Mulla ‘Ali al-Qari, hlm.136-137
beliau juga berkataﻗُﻠْﺖُ: ﺃﺭَﺃﻳْﺖَ ﻟَﻮْ ﻗِﻴْﻞَ ﺃﻳْﻦَ ﺍﻟﻠﻪُ؟ ﻳُﻘَﺎﻝُﻟَﻪُ: ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻭَﻻَ ﻣَﻜَﺎﻥَ ﻗَﺒْﻞَﺃﻥْ ﻳَﺨْﻠُﻖَ ﺍﻟْﺨَﻠْﻖَ، ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰﻭَﻟَﻢْ ﻳَﻜُﻦْ ﺃﻳْﻦ ﻭَﻻَ ﺧَﻠْﻖٌ ﻭَﻻَ ﺷَﻰﺀٌ ،ﻭَﻫُﻮَ ﺧَﺎﻟِﻖُ ﻛُﻞّ ﺷَﻰﺀٍ.“
Aku katakan: Tahukah engkau jika ada orang berkata: Di manakah AllahJawab: Dia Allah ada tanpa permulaan dan tanpa tempat, Dia ada sebelum segala makhluk-Nya ada.Allah ada tanpa permulaan sebelum ada tempat, sebelum adamakhluk dan sebelum segala suatu apapun. Dan Dia adalah Pencipta segala sesuatu”al-Fiqhul Absath karya Imam Abu Hanifah dalam kumpulan risalah-risalah nya dengan tahqiq Muhammad Zahid al-Kautsari, h.20
Juga berkataﻭَﻧُﻘِﺮّ ﺑِﺄﻥّ ﺍﻟﻠﻪَ ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻪُ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻋَﻠَﻰﺍﻟﻌَﺮْﺵِ ﺍﺳْﺘَﻮَﻯ ﻣِﻦْ ﻏَﻴْﺮِ ﺃﻥْ ﻳَﻜُﻮْﻥَﻟَﻪُ ﺣَﺎﺟَﺔٌ ﺇﻟﻴْﻪِ ﻭَﺍﺳْﺘِﻘْﺮَﺍﺭٌ ﻋَﻠَﻴْﻪِ، ﻭَﻫُﻮَﺣَﺎﻓِﻆُ ﺍﻟﻌَﺮْﺵِ ﻭَﻏَﻴْﺮِ ﺍﻟﻌَﺮْﺵِ ﻣِﻦْﻏَﺒْﺮِ ﺍﺣْﺘِﻴَﺎﺝٍ، ﻓَﻠَﻮْ ﻛَﺎﻥَ ﻣُﺤْﺘَﺎﺟًﺎ ﻟَﻤَﺎﻗَﺪَﺭَ ﻋَﻠَﻰ ﺇﻳْﺠَﺎﺩِ ﺍﻟﻌَﺎﻟَﻢِ ﻭَﺗَﺪْﺑِﻴْﺮِﻩِﻛَﺎﻟْﻤَﺨْﻠُﻮﻗِﻴ َﻦْ، ﻭَﻟَﻮْ ﻛَﺎﻥَ ﻣُﺤْﺘَﺎﺟًﺎ ﺇﻟَﻰﺍﻟﺠُﻠُﻮْﺱِ ﻭَﺍﻟﻘَﺮَﺍﺭِ ﻓَﻘَﺒْﻞَ ﺧَﻠْﻖِﺍﻟﻌَﺮْﺵِ ﺃﻳْﻦَ ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻠﻪ، ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﺍﻟﻠﻪُﻋَﻦْ ﺫَﻟِﻚَ ﻋُﻠُﻮّﺍ ﻛَﺒِﻴْﺮًﺍ.
“Dan kita mengimani adanya ayat “ar-Rahman ‘Ala al-‘Arsy Istawa” [sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an] dengan menyakini bahwa Allah tidak membutuhkan kepada arsy tersebut dantidak bertempat atau bersemayam di atasnya. Dia Allah yang memelihara arsy dan lainnya tanpa membutuhkan kepada itu semua. Karena jika Allahmembutuhkan kepada sesuatu maka Allah tidakakan kuasa untuk menciptakan dan mengatur alam ini, dan berarti Dia seperti seluruhmakhluk-Nya sendiri. Jika membutuhkan kepada duduk dan bertempat, lantas sebelum menciptakan makhluk-Nya [termasuk ‘arsy] di manakah DiaAllah maha suci dari itusemua dengan kesucian yang agungal-Washiyyah dalam kumpulan risalah-risalah Imam Abu Hanifah tahqiq Muhammad Zahid al-Kautsari, h. 2. juga dikutip oleh asy-Syekh Mullah ‘Alial-Qari dalam Syarh al-Fiqhul Akbar, h.70IMAM HAMBALI
ﻗﺎﻝ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻨﺒﻞ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪﻋﻨﻪ" :ﻣﻦ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺟﺴﻢ ﻻ ﻛﺎﻷﺟﺴﺎﻡﻛﻔﺮ) " ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺤﺎﻓﻆ ﺑﺪﺭ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﺍﻟﺰﺭﻛﺸﻲﻓﻲ ﻛﺘﺎﺑﻪ ﺗﺸﻨﻴﻒ ﺍﻟﻤﺴﺎﻣﻊ
BARANG SIAPA YANG MENGATAKAN ALLAH SWT ITU JISIM YANG TIDAKSEPERTI JISIM YANG LAIN MAKA KAFIR LAH DIA Riwayat Al-Hafidz Badruddin Al-Zarkasyi;Kitab tasynif Al-masami
i
Aqidah Rasulullah, parasahabatnya, para ulama salaf saleh, dan aqidah mayoritas umat Islam; Ahlussunnah WalJama’ahialah bahwa Allah ada tanpa tempat dan tanpa arah. Kita akan banyak menemukan pernyataan para ulama terkemukadari generasi ke generasi dalam menetapkan keyakinan suci ini.Keyakinan bahwa Allah ada tanpa tempat dan arah juga merupakankeyakinan Syaikhul Muhadditsin al-Imam Abu ‘Abdillah Muhammadibn Isma’il al-Bukhari (w 256 H), penulis kitab yang sangat mashur "Shahih al-Bukhari."Para ulama yang datang sesudah beliau yang menuliskan syarh bagi kitabnya tersebut menyebutkan bahwa al-Imam al-Bukhari adalah seorang ahli Tauhid, beliau mensucikan Allah dari tempat dan arah.
• Salah seorang penulis Syarh Shahih al-Bukhari, as-Syekh ‘Ali ibn Khalaf al-Maliki yang dikenal dengan Ibn Baththah (w 449H) menuliskan sebagai berikut:ﻏَﺮْﺽُ ﺍﻟﺒُﺨَﺎﺭِﻱّ ﻓِﻲ ﻫﺬَﺍ ﺍﻟﺒَﺎﺏ ﺍﻟﺮّﺩُّ ﻋَﻠَﻰﺍﻟْﺠَﻬْﻤِﻴّﺔِ ﺍﻟْﻤُﺠَﺴِّﻤَﺔِ ﻓِﻲ ﺗَﻌَﻠُّﻘِﻬَﺎ ﺑِﻬﺬِﻩﺍﻟﻈّﻮَﺍﻫِﺮ، ﻭَﻗَﺪْ ﺗَﻘَﺮّﺭَ ﺃﻥّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻟَﻴْﺲِ ﺑِﺠِﺴْﻢٍﻓَﻼَ ﻳَﺤْﺘَﺎﺝُ ﺇﻟَﻰ ﻣَﻜَﺎﻥٍ ﻳَﺴْﺘَﻘِﺮّ ﻓِﻴْﻪِ، ﻓَﻘَﺪْﻛَﺎﻥَ ﻭَﻻَ ﻣَﻜَﺎﻥ، ﺇﻧّﻤَﺎ ﺃﺿَﺎﻑَ ﺍﻟﻤَﻌَﺎﺭِﺝَ ﺇﻟَﻴْﻪﺇﺿَﺎﻓَﺔُ ﺗَﺸْﺮِﻳﻒٍ، ﻭَﻣَﻌْﻨَﻰ ﺍﻻﺭْﺗﻔَﺎﻉِ ﺇﻟَﻴْﻪِﺍﻋْﺘِﻼﺅُﻩ، ﺃﻯ ﺗَﻌَﺎﻟِﻴْﻪِ، ﻣَﻊَ ﺗَﻨْﺰِﻳْﻬِﻪِ ﻋَﻦِﺍﻟْﻤَﻜَﺎﻥِ .
“Tujuan al-Bukhari dalam membuat bab ini adalah untuk membantah kaum Jahmiyyah Mujassimah, di mana kaum tersebut adalah kaum yang hanya berpegang teguh kepadazhahir-zhahir nash. Padahal telah ditetapkan bahwa Allah bukan benda, Dia tidak membutuhkan kepada tempat dan arah.Dia Ada tanpa permulaan, tanpa arah dan tanpa tempat. Adapun penisbatan “al-Ma’arij” adalah penisbatan dalam makna pemuliaan (bukan dalam pengertian Allah di arah atas).Juga makna “al-Irtifa’” adalah dalam makna bahwa Allah maha suci, Dia maha suci dari tempat”(Fath al-Bari, j. 13, h:416).
Pernyataan Ibn Bathal ini dikutip oleh al-hafizh Ibn Hajar al-‘Asqalani dalam Fath al-Bari dan disepakatinya.Dengan demikian berarti keyakinan Allah ada tanpa tempat adalah merupakkan keyakinanpara ahli hadits secara keseluruhan.
INGAT, jangan pernah anda berkayakinan bahwa Allah berada di atas arsy atau beradadi langit. mustahil Allah bertempat pada makhluk-Nya sendiri.Arsy dan langit adalah makhluk Allah.
Di Dukung Oleh: Aqidah Pustaka - Ahlussunnah Wal Jamaah Research Group
Wallohu A'lam Bis Showaab...
Wallohu A'lam Bis Showaab...
No comments:
Post a Comment